Selasa, 06 Maret 2012

aiki mission

aku meminta untuk mu..namun sebuah suara di kepalaku berkata itu tidak mungkin
lalu harus bagaimana aku jika menghapusmu sama tidak mungkinnya dengan itu


(kau tau..menghapusmu lebih rumit dari sekedar menghancurkan sebongkah batu dengan kepalan tanganku.. dan walaupun aku berhasil memecahnya.. gurat luka dan kesakitan akan selalu berbekas bahkan tertinggal di tubuhku sendiri)

ya..bekas luka.. tapi kau tak hanya sekedar itu.. kau seperti tato yang ku ukir dengan sadar dan yakin.. aku mampu menyimpanmu.. bahkan meskipun kau tak tau itu

(kau...potongan yang tertinggal dalam kekosongan hati.. kesalahan terindah.. dan rusuk yang tak tergapai)

kau.. senandung dalam keheningan.. harapan dalam kehampaan.. kepingan terpisah dari mimpiku yang terindah

(jika awanmu telah bernaung.. purnamaku meredup sudah.. saatnya aku pergi dari langitmu.. janganlah engkau risau...teriring nyanyian anak damaskus di senja jingga.. kelak juga kita akan melangkah pada tangga nirwana.. takkan tertinggal telaga berkabut rindu.. karena satu waktu nanti.. kau juga kan datang dan mereguk madu si permukaannya..dan bila itu tak kunjung tercipta.. pastikan.. telaga itu berdasar perak berpermukaan madu sejernih permata.. dan dijaga malaikat bersayap cahaya.. aku pun akan tenang melangkah di ujung cahaya)

kepak sayapmu hitamkan langitku. tapak langkahmu keruhkan telagaku. aku berdiam menunggumu berpaling.. aku mematung untuk kau kenali.. tapi kau tak tergugah. kerlip cahaya pikatmu berpindah.. menari ukir pelangi. dan tinggallah aku di tepian bisu.. berharap kau ukir itu untukku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar