Kamis, 27 Desember 2012

Aku Tak Tau Ini Apa

Aku muak dengan semua ini...
aku benar benar tidak bisa berfikiran positif. Selalu merasa bodoh dengan apapun yang aku lakukan, merasa terbebani dengan semua yang mereka harapkan.Tuhan aku tak tau harus apa lagi. Aku berjuang untuk menerima ini semua karena dulu aku yang memilihnya..Aku tidak menyesali dulu Tuhan. Aku hanya merasa tak punya jalan keluar..Aku ingin pergi, tapi tak mampu menyakiti mereka. Tak sanggup jika nanti mereka membenci ku.Aku yakin itu tak berpengaruh pada ku.Tapi bagaimana dengan ibu?
Ya Allah..aku benar2 merasa hina saat ini.. Aku tak mampu bahkan untuk mengatakan apa mauku.
Tolong aku ya Rabb..Tolong aku..
Jika memang aku bisa, tolong hilangkan perasaan terpaksa ini..Namun jika tidak, Tolong tunjukkan aku jalan keluarnya.
Bahkan aku malu meminta pada Mu..sebegini hinanya kah aku ya Allah..
Sementara yang lain sibuk dengan list impian-impiannya..sibuk dengan keyakinan-keyakinannya.aku disini harus menelan itu semua, menguburnya, dalam diam, kelam, dan tanpa air mata
sendiri aku harus bisa berdiri tegak
sendiri aku harus mampu tertawa
sendiri aku harus bertahan
sendiri..persetan dengan teman, persetan dengan saudara, persetan masa depan
persetan semuanya
dan hinalah aku semampumu
entah sampai kapan aku mampu menampilkan senyum di wajah luka

ya..aku masih membenci aku

Senin, 17 Desember 2012

Telan Mimpimu

positevely me

Begitu banyak mimpi yang kurajut untuk hari esokku.
Datang dari masa lalu. Memaksaku mengingat semua detil-detil kecil yang terangkai bahkan lebih indah dari yang berani ku impikan. Hidup bukan cuma sekedar impian. Itu yang selalu coba kau ajarkan pada ku. jangan cepat merasa nyaman, karena masih banyak yang mungkin bisa ku raih di luar sana. Begitu selalu kau membujukku untuk pergi.

Menolakkah aku?? Tidak. Aku selalu mematri setiap huruf demi huruf yang kau rangkai di impianku. Melukis gurat demi gurat yang kau torehkan dalam pikiranku. Aku merindu, aku memuja, setiap apa yang kau coba hadirkan dalam hidupku.

Namun detil-detil kecil impian itu perlahan-lahan mulai menyiksaku. Aku berjuang menghadirkannya untuk mu, namun selama ini yang mampu kulakukan hanyalah menyakiti diriku sendiri. Aku terjebak, diantara dua pilihan. Memuaskanmu atau menyakitinya. Dan tak satupun yang sanggup ku lakukan.

Mengikuti saranmu berarti melukai dia, dan menyenangkan hatinya berarti membunuhmu dan juga semua impianku. Harus bagaimanakah aku, jika dengan lancarnya di mengingatkanku pada apa yang telah dia perbuat untukku. Harus bagaimanakah aku, jika seseorang diminta mencurahkan perhatian padanya didepanku. Harus bagaimanakah aku, jika dia seringkali mengulangi akulah jantungnya

Sepertinya aku benar-benar harus berhenti bermimpi.Semua orang ingin aku begini. Semua orang ingin aku disini. Meski mimpiku berkata lain.
Aku cuma harus merasa yakin disini aku bisa menjadi besar. Setidaknya sebesar yang aku mampu

Mimpi, maafkan aku. Jika hari ini aku memutuskan menelanmu kembali. Tapi aku janji, tidak akan menghapusmu. Mungkin aku hanya harus membangunkanmu di lain waktu

Sabtu, 08 Desember 2012

berharap jadi beda

lelah dengan semua pertanyaan yang tak pernah berujung jawaban
lelah dengan semua impian yang bermuara semu
lelah dengan semua cacian yang mengotori lidah
lelah dengan semua tuduhan yang menyesaki pikiran

aku tertidur dan terbangun
aku bernapas dan tiada
aku berlari dan berhenti
aku menangis dan menertawai
semua debu

menaburi kerikil di jalan ku sendiri
menggugurkan bunga di kelopak mentari
mengabut bulan di sinar embun pagi
meratapi

memeluk luka dengan kedua tangan terantai benci
meniduri tawa dengan tubuh berlumur bara
api masa lalu

kini tiada lelah meraja mimpi memudar
bagai sapuan lembayung kala senja datang menyapa
indah namun sementara

Sabtu, 01 Desember 2012

Bagaimana Seandainya

ternyata tidak gampang merasa nyaman..
berdamai dengan diri sendiri. akankah ini semudah mengucapkannya??
berkali kali aku mencoba..dan setiap kalinya selalu saja ku temukan bagian-bagian yang salah
aku tidak puas dengan masa lalu ku
dan bagaimana mungkin memikirkan masa depan..jika yang ku lakukan hanyalah bermimpi bagaimana seandainya...
ingin sekali mendengar seseorang berkata aku mampu di belakangku
bukan hanya sekadar kata bijak pemanis mulut tapi karena dia melihat sesuatu yang tidak kulihat
apa lebih ku...
bagaimana mungkin mencintai tanpa mengenali
bagaimana mungkin dan bagaimana mungkin
yang kulihat hanyalah kekurangan dan kekurangan..semakin aku berusaha merasa cukup semakin aku melihat kekurangan ku dan aku benci itu
Tuhan bantu aku melihat kelebihan ku..ingin rasanya jadi orang lain hanya untuk melihat bagaimana aku
aku ingin sekali bisa berdamai dengan diriku..bisa berteman, merasa nyaman, menghargai dan mungkin juga mencintai diriku sendiri
karena katanya jika kita tak bisa menghargai diri sendiri bagaimana mungkin orang2 akan menghargai kita
aku hanya ingin bisa melakukannya
meskipun pada akhirnya orang lain tidak menganggapku mungkin itu bukan masalah
karena tak akan ada yang bisa menyakitiku melebihi diriku sendiri
tak akan ada yang bisa membenciku seperti yang aku lakukan
hanya aku lah masalah ku