lelah dengan semua pertanyaan yang tak pernah berujung jawaban
lelah dengan semua impian yang bermuara semu
lelah dengan semua cacian yang mengotori lidah
lelah dengan semua tuduhan yang menyesaki pikiran
aku tertidur dan terbangun
aku bernapas dan tiada
aku berlari dan berhenti
aku menangis dan menertawai
semua debu
menaburi kerikil di jalan ku sendiri
menggugurkan bunga di kelopak mentari
mengabut bulan di sinar embun pagi
meratapi
memeluk luka dengan kedua tangan terantai benci
meniduri tawa dengan tubuh berlumur bara
api masa lalu
kini tiada lelah meraja mimpi memudar
bagai sapuan lembayung kala senja datang menyapa
indah namun sementara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar