Rabu, 03 April 2013

Tuhan, Jika Ini keputus-asaan ...

Tuhan, Jika ini keputus-asaan, aku mohon maaf. Aku benar-benar benci merasa seperti ini. Diadili tanpa bisa membela diri. Sungguh tak tau harus berkata apa lagi. Dimaki seperti itu karena kesalahan orang lain. Sungguh. Sangat. Menyenangkan. Sekali!

Aku dulu memilih jalan ini. Karena tak percaya pada kemampuan diri sendiri, dan saat aku merasa terjebak, aku berusaha keluar Tuhan, KAU tau aku mencoba. Tapi tak pernah diijinkan. Berkali-kali beliau berkata membutuhkan aku. tapi makian itu tak juga berhenti. Aku butuh uang tapi tak minta diberikan dengan makian.

Tuhan, KAU tau aku dibesarkan dengan cara apa. Meski makian sudah sangat ku akrabi, namun salahkah jika aku hanya ingin hidup tanpa itu? Aku hanya ingin hidup seperti keinginan ku. Aku tak mengganggu orang lain. Aku mengerjakan pekerjaan ku. Tapi kenapa selalu saja disalahkan untuk hal-hal yang bukan tanggungjawabku?

Tolong Tuhan, beri aku jalan keluar. Jika menikah adalah satu-satunya hal yang bisa mengeluarkan ku dari ini semua. Kumohon dengan sangat, tunjukkan jalan kesana. Tunjukkan jalan ke pernikahan Tuhan. Tolong!!!
Sebelum aku benar-benar putus asa.

KAU juga tau, berkali-kali aku berpiki untuk mengakhiri saja hidup ku. tapi bagaimana mempertanggung-jawabkannya kepadaMU? Tuhan Tolong! jika menikah bukan takdirku. Maka maaf, Mohon dengan sangat maafkan aku. Aku benar-benar putus asa.

Jika benar-benar tak ada jalan keluar lagi, aku memilih membatukan hati Tuhan. Biarkan mereka berbuat sesuka mereka, aku tak akan tersakiti lagi. Untuk apa punya hati kalau cuma untuk merasa sakit.
Hari ini Tuhan. Aku akan belajar
Membuang hatiku ke bebatuan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar