Rabu, 02 Januari 2013

Penyesuaian Manusia

Manusia adalah makhluk individu dan sosial.

Sebagai makhluk individu, manusia harusnya bebas mengeksplorasi diri, melakukan segala hal yang menarik perhatiannya, menuju semua tempat yang ingin dikunjunginya, mencoba segala yang ingin diketahuinya, dan mengabaikan semua yang tidak penting baginya. Bebas, sebebas yang dia inginkan.

Tapi, sebagai makhluk sosial, manusia nyatanya tak lazim hidup sendiri, selalu membutuhkan orang lain setiap hari untuk memenuhi kebutuhannya. Makan, minum, pakaian, rumah, pendidikan, kesehatan dan semua hal lainnya yang tak mungkin diupayakan seorang diri.

Kuat di dalam tapi rapuh di luar. Itu manusia

Karena itulah, manusia selalu hidup bermasyarakat, berkoloni, berkumpul atau apapun istilahnya. dan Bahkan seseorang seperti Tarzan pun pada akhirnya membawa Jane bersamanya. Dan untuk bisa selaras hidup bersama, manusia melakukan PENYESUAIAN a.k.a Adapatasi atau apapun namanya.

Adaptasi menurut W.A. Gerungan (1996) adalah “Penyesuaian diri yaitu mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan (Autoplastis), dan atau mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan diri (keinginan diri) (Alloplastis). Sedangkan menurut Soeharto Heerdjan (1987), “Adaptasi atau penyesuaian diri adalah usaha atau perilaku yang tujuannya mengatasi kesulitan dan hambatan”.
Adaptasi merupakan pertahanan yang didapat sejak lahir atau diperoleh karena belajar dari pengalaman untuk mengatasi stres. Cara mengatasi stres dapat berupa membatasi tempat terjadinya stres, mengurangi, atau menetralisasi pengaruhnya. (frederick blog)y4n5.blogspot.com/2011/03/pengertian-adaptasi-mekanisme.html

See?? Segala macam definisi adaptasi mengacu pada penyesuaian untuk membuat diri seorang manusia diterima dan menerima lingkungannya agar tidak terjadi kesulitan yang pada akhirnya akan menyebabkan stress

Nah, melihat dari itu semua, aku merasa, untuk bisa hidup dengan tenang dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, seorang manusia tidak bisa mempertahankan keinginannya saja, ada kepentingan-kepentingan lain dalam kehidupan yang mungkin akan berbenturan jika seorang manusia memaksakan kebebasan pribadinya. Kita bebas mengeksplorasi diri, selama tidak menimbulkan benturan terhadap keinginan dan kebebasan eksplorasi orang lain, yang berarti, kita tidak SEPENUHNYA BEBAS, kita BEBAS tapi TERBATAS!

Adalah sepenuhnya pilihan kita untuk memilih bentuk adapatasi yang kita jalankan, apakah Autoplastis ataukah Alloplastis. Disini, aku, memilih Autoplastis

Aku berubah, mengubah dan menyesuaikan diri seperti apa yang diinginkan oleh lingkunganku, tapi AKU dianggap PALSU! Semua orang berteriak mengatakan AKU HARUS JADI DIRIKU SENDIRI!!!
Tidakkah mereka sadar?? Jika semua manusia melakukan ADAPTASI dengan ALASAN apapun, berarti, TIDAK ada SATUPUN dari kita yang BENAR-BENAR jadi DIRI SENDIRI. Dan jika konsep "BE YOUR SELF"  ini ditinjau lebih jauh lagi, ada satu pertanyaan yang menggema di otakku, "Bagaimana mereka tau ini BUKAN AKU?"

Aku tak bertopeng, aku tak sembunyi, aku ASLI, AKU hanya MENYESUAIKAN DIRI

Tidakkah mereka bisa menerima, bahwa aku yang sebenarnya adalah aku yang MENYESUAIKAN DIRI. Aku tak palsu, aku hanya membuat diriku bisa diterima dengan melakukan perubahan-perubahan. Salahkah? Andai pun aku memang memakai topeng, tapi jika itu bertujuan untuk menyesuaikan diri, salahkah? Karena itulah bentuk penyesuaian yang aku lakukan. Penyesuaian, karena nyatanya apa yang ku inginkan tak bisa diterima, salahkah?

Manusia makhluk sosial, untuk bisa selaras hidup bersama, manusia butuh menyesuaikan diri. Dalam penyesuaian, ada yang harus diubah, ada yang harus direlakan, ada yang harus diterima dan ada yang harus dikorbankan.

Aku menyesuaikan diri, mengubah cara pandangku, merelakan mimpi-mimpi ku, menerima apa yang mereka pilih untukku dan Aku mengorbankan Keinginanku

Cilegon, hari ini, bulan ini, tahun ini
"Hal paling absurd yang terpikirkan saat makan siang"





Tidak ada komentar:

Posting Komentar